Banyumas, 31 Mei 2025. Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan Islam dengan terselenggaranya Daurah Ilmiah Internasional bersama Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed, seorang cendekiawan Muslimah terkemuka asal Maroko. Acara ini digelar pada Sabtu malam, pukul 21.00–23.00 WIB di Aula Putra Andalusia, dan dihadiri oleh KH.Zuhrul Anam Hisyam,Ibu Nyai Rodhiyah Ghorro,Ibu Nyai Tsumanah Hisyam,Gus Hilmy Mubarok, para asatidz, serta seluruh santri putra-putri.


Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan pembacaan syiir berbahasa Arab oleh Imdadurrahman, mahasantri Ma’had Aly Andalusia, yang khusus digubah untuk menyambut kedatangan Prof. Mariam. Suasana berubah menjadi meriah ketika Prof. Mariam, terkesan dengan syiir tersebut, memberikan tepuk tangan penuh semangat dan berdiri sebagai bentuk penghormatan.


Dalam sesi utama, Prof. Mariam menyampaikan materi yang padat dan menggugah, dimulai dengan ungkapan syukur, shalawat, dan salam kepada seluruh hadirin. Ia menyampaikan kecintaannya kepada santri Andalusia karena Allah, serta mengungkapkan kekagumannya atas sambutan hangat dan meriah yang diterimanya sejak tiba di bumi Leler.
Beliau mengingatkan bahwa umat Islam saat ini tengah menghadapi tiga tantangan besar: perpecahan internal, kebodohan, dan krisis identitas. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya ilmu sebagai alat untuk menanggulangi fanatisme sempit dan membangun peradaban.
Prof. Mariam juga mengangkat peran penting Indonesia dalam konstelasi dunia Islam. “Dengan jumlah umat Muslim Indonesia yang mencapai sekitar 220 juta jiwa, jika umat Islam Indonesia fokus dalam menguasai bahasa Arab, maka dampaknya akan sangat besar terhadap kebangkitan Islam secara global,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menganjurkan kepada para santri untuk membiasakan diri menghafal mufradat bahasa Arab secara bertahap. “Setidaknya hafalkan 10, atau minimal 5 mufradat per hari. Langkah kecil ini adalah bagian dari upaya besar dalam membangun masa depan Islam yang lebih cerah,” pesannya.
Dalam pemaparannya, Prof. Mariam juga menyinggung kecintaan para ulama besar Nusantara seperti Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dan K.H. Maimoen Zubair terhadap bahasa Arab, yang dibuktikan dengan karya-karya mereka yang ditulis dalam bahasa tersebut. “Karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, bahasa surga, dan bahasa keilmuan Islam,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan pentingnya proses dalam belajar. “Ketika belajar bahasa Arab, pahami terlebih dahulu secara mandiri, baru kemudian bertanya kepada teman jika memang benar-benar perlu. Belajar adalah proses yang menuntut kesungguhan,” tuturnya.
Menutup acara, Prof. Mariam menyampaikan bahwa Pondok Andalusia dibangun melalui proses yang sungguh-sungguh, dan itu tampak dari namanya yang sarat makna dan visi. Ia juga membuka pintu bagi santri Andalusia yang ingin melanjutkan studi ke Maroko. “Seperti Ustadz Abdul Somad yang juga belajar di sana, saya tunggu kalian. Pintu ke Maroko terbuka lebar bagi para penuntut ilmu yang gigih dan berani bermimpi,” pungkasnya.
Kabar Terkini dari Ma’had Aly Andalusia Leler Banyumas
Ikuti perkembangan terbaru seputar akademik, kegiatan santri, dan dinamika organisasi di Ma’had Aly Andalusia melalui website resmi: maalyandalusia.ac.id. dan malyjurnalistik.com
Temukan informasi aktual, artikel inspiratif, dan liputan kegiatan langsung dari sumbernya. Jangan lupa ikuti juga media sosial kami untuk update cepat dan konten menarik setiap harinya.
follow Media Sosial
Tinggalkan Balasan