Di zaman ketika teknologi kerap dianggap ranah asing bagi para santri, hadir sekelompok anak muda bersarung dengan cita-cita besar, bukan hanya mengaji, tetapi juga mengarsiteki suara. Mereka bukan sekadar operator sound system, mereka adalah peracik harmoni, penjaga gema, dan pelantun pesan lewat gelombang. Dari sinilah KSSP Nusantara (Komunitas Sound System Pondok Nusantara) mengalir sebagai satu gerakan, lahir dari pesantren, tumbuh dengan semangat kolaborasi, dan bergerak membawa nama baik santri ke ranah teknis yang kerap dikuasai oleh vendor-vendor luar.

Gerakan ini tak lain adalah suara yang dijahit dengan niat khidmah. Di tengah belantara dunia personan yang penuh dinamika, mulai dari urusan power amplifier, speaker aktif, crossover, kabel snake, hingga rack system, para santri hadir sebagai pelaku yang tak hanya mengerti teknis, tapi juga membawa etika pesantren dalam setiap setting panggung. KSSP bukan sekadar komunitas teknisi, ia adalah rumah bagi para santri yang berjuang di balik layar demi tersampaikannya risalah kebaikan.
Di balik berdirinya komunitas yang kini mulai dikenal di jagat pesantren itu, terdapat sosok inspiratif yang menjadi lokomotif awal: Idris Ziee, seorang santri dari Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia, yang dengan keberanian dan visi jauh ke depan menggagas lahirnya KSSP Nusantara. Ia bukan hanya piawai dalam mengatur feedback dan frekuensi, tetapi juga dalam membaca kebutuhan zaman. Di tangan Idris, dunia sound system tak lagi eksklusif bagi teknisi luar, namun menjadi ladang pahala bagi para santri yang ingin menghidupkan dakwah dari balik mixer dan kabel panjang.


Menjadi ketua umum perdana KSSP, Idris membawa wajah baru perjuangan santri Andalusia. Sebuah kebanggaan yang tak dapat diukur dengan watt maupun decibel. Ia meretas jalan agar santri bisa saling terhubung, bertukar alat, berbagi skill, dan saling menguatkan. Lewat komunitas ini, para operator pesantren tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tapi membentuk jaringan yang solid: dari ujung Jawa hingga pelosok Nusantara.
Kini, KSSP Nusantara bukan hanya tentang menyambung kabel, tapi menyambung hati. Bukan hanya merangkai mic dan speaker, tapi merangkai ukhuwah antar-santri. Sebuah simfoni suara yang dilantunkan oleh para penjaga adab, yang tahu kapan harus diam dan kapan harus menggemakan pesan, dengan kemuliaan niat dan kesungguhan karya.
Maka, siapa bilang santri hanya bisa ceramah di mimbar? Hari ini, mereka bisa berdiri di balik kontrol panel, mengatur sound check, dan memastikan setiap gema takbir, sholawat, dan hikmah terdengar jernih dan menyentuh. Karena bagi KSSP, suara bukan sekadar audio, tapi jalan dakwah yang penuh keikhlasan.
Editor : Alfina Chalimatus S
Kabar Terkini dari Ma’had Aly Andalusia Leler Banyumas
Ikuti perkembangan terbaru seputar akademik, kegiatan santri, dan dinamika organisasi di Ma’had Aly Andalusia melalui website resmi: maalyandalusia.ac.id. dan malyjurnalistik.com
Temukan informasi aktual, artikel inspiratif, dan liputan kegiatan langsung dari sumbernya. Jangan lupa ikuti juga media sosial kami untuk update cepat dan konten menarik setiap harinya.
Follow Media Sosial
Tinggalkan Balasan