Ngaji Posonan: Tradisi Pesantren Jawa

Ngaji Posonan: Tradisi Pesantren Jawa

Banyumas – Menyambut bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia akan menghentikan seluruh kegiatan pembelajaran reguler para santri selama sebulan penuh. Sebagai gantinya, pesantren ini akan menyelenggarakan Ngaji Pasaran, sebuah tradisi pengajian intensif yang telah menjadi warisan pesantren sejak dahulu kala.

Dimulai dari 1 hingga 20 Ramadhan, para santri akan menyelami samudra ilmu melalui kajian berbagai kitab. Metode yang digunakan adalah ngaji bandongan, di mana para santri menyimak, mencatat, dan memahami penjelasan langsung dari para masyayikh.

Ramadhan di Andalusia bukan sekadar bulan puasa dan tarawih, tetapi juga bulan menghidupkan ilmu dan memperkuat ibadah. Selain ngaji pasaran, para santri juga berusaha mengkhatamkan Al-Qur’an secara mandiri, menjadikan setiap waktu yang berlalu sebagai ladang amal dan ilmu. Pengajian berlangsung penuh dari pagi, siang, sore, hingga malam hari, memastikan tak ada waktu yang terbuang sia-sia.

Dalam pelaksanaannya, santri junior akan memulai kajian kitab setiap pagi bersama wali kelas masing-masing, sebelum melanjutkan pengajian bersama KH. Zuhrul Anam Hisyam di waktu lainnya. Sementara itu, santri senior akan mengikuti pengajian penuh langsung bersama KH. Zuhrul Anam Hisyam, mendalami kitab-kitab yang lebih mendalam sesuai jenjang keilmuan mereka.

Menariknya, tradisi ngaji pasaran ini juga sering diikuti oleh para alumni, yang kembali ke pesantren untuk menimba ilmu bersama adik-adik santri. Setiap tingkatan kelas mengaji kitab yang berbeda, kecuali dalam majelis bersama KH. Zuhrul Anam Hisyam, yang materinya dapat diikuti oleh semua santri.

Dengan adanya Ngaji Pasaran, Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia menjadikan Ramadhan sebagai bulan cahaya, bulan ilmu, dan bulan kedekatan dengan Allah. Seperti samudra yang tak bertepi, ilmu akan terus digali, dan hati akan terus disucikan dalam keberkahan Ramadhan.

catatan :

Terdapat Istilah ngaji di bulan Ramadhan untuk pesantren seperti ngaji pasaran, pasanan, posonan, atau ngaji kilatan. 

  • Ngaji pasaran adalah tradisi mengaji kitab kuning di pesantren selama bulan Ramadhan. 
  • Istilah pasaran, pasanan, atau posonan berasal dari kata “poso” atau “pasa” yang berarti puasa. 
  • Ngaji kilatan adalah model pembacaan kitab yang dilakukan dengan cepat sehingga cepat pula dalam mengkhatamkan kitab. 
  • Ngaji pasaran biasanya dilakukan dalam format bandongan, di mana seorang kyai membacakan kitab. 
  • Santri mendengarkan dengan seksama sambil memperhatikan penjelasan di antara baris-baris tulisan di dalam kitab. 
  • Penyelenggara pesantren menargetkan khatam beberapa kitab dalam satu bulan. 
  • Setelah khataman, para santri mendapatkan ijazah dan kegiatan pondok diliburkan. 

Ngaji pasaran menjadi momentum bagi para santri untuk menyambung sanad keilmuan, mengaji pada para Kiai Masyayikh dan Ustadz satu kitab hingga khatam.

 

Galeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JURNALISTIK MA’HAD ALY ANDALUSIA

Jurnalistik Ma’had Aly Andalusia telah mempublish Website “Kompas walimah”

Komunitas penerjemah, Syu’aro dan wadah literasi mahsantri

merupakan placement bagi karya digital Mahasantri Ma’had Aly Andalusia

dikelola Tim Jurnalistik Ma’had Aly Andalusia

MA’HAD ALY ANDALUSIA

Lembaga pendidikan tinggi  pesantren yang terletak di Jln. Ditowongso, Dsn. Leler, Randegan, Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, 53172

Didirikan Oleh Syaikuna KH. Zuhrul Anam Hisyam