Ma’had Aly Andalusia merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi pesantren yang terletak di Jln. Ditowongso, Dsn. Leler, Randegan, Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, 53172
Menjadi sejarah untuk kali pertama dan satu-satunya, Ma’had Aly di Banyumas, yang sudah mengantongi izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Keberadaan Ma’had Aly Andalusia juga mendapat dukungan langsung Wakil Menteri Agama RI, H. Zainut Tauhid Sa’adi. Untuk stadium general perdana bahkan langsung dihadiri Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesatren Dr Waryono Abdul Ghofur.
Didirikan oleh KH. Zuhrul Anam Hisyam di bawah naungan yayasan Al Anwar Al Hisyamiyah sebagai lembaga pendidikan yang setara dengan program strata satu. Lembaga yang didirikan Abah Anam ini berupaya mensinergikan antara pendidikan pondok pesantren salaf dan perguruan tinggi untuk mempersiapkan kader-kader ulama yang memiliki integritas ilmiah, berbudi luhur dan berkualitas.
Berfokus pada takhosus/prodi Al Lughah Al ‘Arobiyah wa Adabuh (Bahasa Arab dan sastra), “pada jenjang madrasah diniyyah (SMP-SMA/MAK Andalusia) santri sudah dibekali nahwu shorof (gramatikal), maka pada jenjang pesantren tinggi, santri dituntut untuk memperdalam bahasa dan sastra arab”. Kata Mudir ‘Am Ma’had Aly Andalusia beliau KH. Zuhrul Anam Hisyam.
Ma’had Aly Andalusia mencetak mahasantri yang memiliki kemampuan tinggi baik dalam ‘ulumul lughotil ‘arobiyah seperti balaghoh, nahwu shorof, dan ‘arudh. Juga penguasaan terhadap ilmu-ilmu yang lain seperti fiqh,ushul fiqh, tafsir dan lainnya. Semuanya ini dikaji dan dipelajari di Ma’had aly andalusia.
Selain menghadirkan dosen berkualitas dari dalam negeri, Ma’had Aly Andalusia juga mendatangkan tenaga profesional dari luar negeri, seperti Syaikh Mahmud Fathi Abdurrahman Hijazi dan Syaikh Toha Abdul wahab Ibrahim Ar Rasikh Al Azhary.
Dengan metode pengajaran yang mudah dipahami sekaligus menyenangkan, mahasantri Andalusia terdorong menjadi mahasantri yang aktif, kritis, dan kreatif.
Tak hanya pembelajaran di dalam kelas, mahasantri Andalusia juga rutin mengadakan program unggulan seperti
- Musyawarah Harian
Tugas fungsi dasar Ma’had aly sebagai pendidikan tingkat tinggi pesantren adalah mengembangkan watak intelektual mahasantrinya.
Watak intelektual itu bisa dicerminkan dalam berbagai model seperti keberanian bicara untuk mengekspresikan gagasan-gagasan provokatif atau memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Di samping kuliah dengan bertatap muka dengan dosen, Ma’had aly Andalusia juga berkomitmen menjadikan musyawarah harian sebagai program unggulan instansi, pembahasan utama dalam diskusi terbuka tersebut adalah materi kuliah yang telah diajarkan seperti:
•Nahwu (Audlohul Masalik)
•Balaghoh ( Al balaghoh)
•Fiqh (Anwarul masalik)
•Usul fiqh ( Al wajiz) dll.
Musyawarah harian ini diyakini sangat efeketif untuk membantu mereka para mahasantri paham secara mendetail, serta melatih mereka kritis, tanggap dan responsif terhadap seluruh tuntutan kebutuhan yang ada.
2. Muhadatsah
Memilih takhossus (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab merupakan pilihan tepat untuk siapapun yang berkeinginan mendalami ilmu agama, sebab bahasa merupakan kunci utama segala ilmu yang ada.
Selain itu, setelah lulus mereka juga memiliki peluang luas untuk bekerja di berbagai sektor pekerjaan berkelas, seperti:
•Konsultan ( Duta besar)
•Penerjemah
•Peneliti
•Jurnalis dan penulis
Yang istimewa adalah, Ma’had Aly Andalusia memiliki program unik yang mungkin jarang ditemukan di universitas lain.
Program tersebut adalah Muhadatsah (Percakapan menggunakan Bahasa Arab).
Walaupun berbeda dengan musyawarah, muhadatsah ini menerapkan model Debat Qonun yang mana mahasantri diberikan tema tertentu untuk kemudian di debatkan menggunakan Bahasa Arab.
Tidak lain, ini merupakan strategi sistematis sebagai sarana untuk melahirkan generasi yang paham agama dan cakap dalam Berbahasa Arab.
3. Dirosah Tamhidiyah
Teruntuk para mahasantri baru tidak perlu cemas mengenai kurikulum Ma’had Aly Andalusia yang super tinggi.
Sebab keberadaan Ma’had aly bukan hanya sebagai mesin pencetak gelar, melainkan juga menyiapkan peserta didiknya menjadi generasi dan panutan masyarakat yang memiliki kualifikasi keilmuan agama Islam yang kompeten.
Dirosah Tamhidiyah (Kuliah Persiapan) merupakan tahap pengenalan atmosfer keilmuan Bahasa Arab dengan menitikberatkan kelancaran serta kecakapan dalam berbicara menggunakan Bahasa Arab.
Melalui program ini, mahasantri baru akan mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan belajarnya yang didominasi Bahasa Arab.
Tinggalkan Balasan