Di balik pagar sunyi dan langkah-langkah kecil yang bersahaja, Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia menyimpan ruang-ruang penuh cerita. Bagi santriwati, setiap sudut bukan sekadar tempat berpijak, tapi ruang untuk tumbuh, jatuh, belajar, dan bangkit kembali. Di antara aula, teras, hingga atap langit, tercipta lorong-lorong kenangan yang diam-diam melekat erat. Inilah lima tempat favorit yang paling dicintai santriwati Andalusia,tempat yang tak hanya dihuni, tapi dirindukan.
- Aula Ruang Ngaos Ibu (Ruang RI): Tempat Ilmu dan Rindu Bertemu

Disebut “Ruang Ibu” karena di sinilah Ibu Nyai Rodliyah Ghorro Maimoen membimbing para santriwati dengan penuh kelembutan. Dengan tutur yang menyejukkan, setiap pelajaran yang beliau sampaikan menjadi cahaya yang tak hanya menyinari pikiran, tetapi juga menyentuh hati. Ruang ini juga menjadi tempat salat berjamaah lima waktu, ditambah dhuha, dengan ibu sebagai imamnya. Letaknya yang strategis, tepat di jantung asrama dan dekat dengan ndalem, menjadikan ruangan ini sebagai titik persinggahan hati,tempat santriwati mengetuk pintu soan, menjemput berkah, dan menghimpun rindu.
- Aula Gedung Baru (Aula GB): Panggung Ekspresi dan Pusat Segala Aktivitas

Luas, bersih, dan sejuk,Aula GB adalah rumah kedua bagi para santriwati. Terletak di antara kantor, loket, koperasi, dapur, hingga pintu ndalem, aula ini menjadi pusat segala denyut kehidupan pesantren. Di sinilah para santri menampilkan pidato Khitobiyah setiap malam Selasa dan Ahad, serta drama bahasa Arab (samar) pada malam Jumat. Menjelang Haflah Akhirussanah, tempat ini berubah menjadi studio latihan seni dan sastra. Tak ketinggalan, agenda nobar dua pekan sekali membuat aula ini selalu hidup,selalu hangat, dan selalu dirindukan.
- Teras Lantai Hitam: Sunyi yang Menenangkan
Berkeramik hitam dan berada di depan koperasi serta pos keamanan, teras ini adalah tempat sederhana yang menyimpan keheningan manis. Tidak luas, tidak ramai, tapi justru itulah yang membuatnya istimewa. Di tempat ini, banyak santri duduk bersila, menyantap jajanan, bertukar cerita, atau sekadar melepas penat. Angin sepoi yang berhembus lembut membuat suasananya cocok untuk menghafal Al-Qur’an, menelaah kitab, atau menyendiri dalam renungan. Tempat ini mungkin kecil, tapi bagi banyak hati, ia adalah ruang lega yang dicari.
- Café Andalusia: Tempat Lapar, Obrolan, dan Pelarian Bertemu

Ketika dapur terasa jauh dan perut terasa keroncongan, Café Andalusia jadi jawaban pertama. Mie instan, telur, sosis, hingga minuman segar jadi menu andalan yang menggoda. Tapi lebih dari sekadar tempat makan, café ini adalah ruang curhat yang tak tertulis. Di sinilah obrolan ringan terjadi, mulai dari urusan organisasi, tugas kamar, hingga kisah pribadi yang tak sempat dituliskan di jurnal harian. Sambil memegang balok antrean, semua berjalan tertib,dan hati pun ikut tertata. Café ini bukan cuma warung, tapi tempat istirahat bagi jiwa.
- Rooftop Lantai Empat: Langit yang Mengerti Segala Cerita
Rooftop, atau atap lantai empat yang bersebelahan dengan café, adalah tempat favorit untuk menyambut senja. Ketika hari melelahkan usai, para santriwati menaiki tangga dan memandangi langit yang perlahan berubah warna. Angin semilir, burung-burung terbang pulang, dan suasana yang syahdu menjadikannya tempat paling damai. Di sini, tawa dan diam berpadu. Sebagian atap juga dimanfaatkan untuk menjemur pakaian karena sinar mataharinya langsung, dan jaraknya dekat dengan kamar mandi—praktis sekaligus indah. Tak berlebihan jika banyak yang menyebut rooftop sebagai tempat paling gamon di Andalusia.
- Rumah yang Tak Pernah Benar-Benar Ditinggalkan
Andalusia bukan sekadar pondok, ia adalah ruang kehidupan. Kelima tempat ini menjadi mozaik dari kehidupan santri ada pelajaran, ada keheningan, ada tawa, ada air mata, dan tentu saja, ada cinta. Di sana, jiwa ditempa, karakter dibentuk, dan kenangan ditulis dalam bahasa sunyi yang tak lekang oleh waktu. Dan kelak, setelah semua kaki melangkah pergi, lima tempat ini akan tetap hidup dalam hati. Sebab di sanalah, sebagian dari diri ini akan selalu tinggal.
Oleh : Bela rahayu, khuriyah, Lulu’un Haniyah, Nadiya Qorry, Wijhatul Amalina, khumairoh, Umainur Rikza
Kabar Terkini dari Ma’had Aly Andalusia Leler Banyumas
Ikuti perkembangan terbaru seputar akademik, kegiatan santri, dan dinamika organisasi di Ma’had Aly Andalusia melalui website resmi: maalyandalusia.ac.id. dan malyjurnalistik.com
Temukan informasi aktual, artikel inspiratif, dan liputan kegiatan langsung dari sumbernya. Jangan lupa ikuti juga media sosial kami untuk update cepat dan konten menarik setiap harinya.
follow Media Sosial
#SANTRILELERMENDUNIA
Tinggalkan Balasan