Di tengah dinamika dan kekayaan tradisi Pondok Pesantren Attaujieh Al-Islamy 2 Andalusia, bersemayam sebuah wadah bernama Mudzakaroh Iqna. Lebih dari sekadar divisi, ia adalah nadi yang mempersiapkan generasi unggul, cakap, dan berdaya saing dalam menyelesaikan permasalahan umat berdasarkan rujukan kitab kuning.
Setiap pekan, Mudzakaroh Iqna menggelar pertemuan penuh makna, di mana para santri mendalami permasalahan masyarakat melalui kitab-kitab seperti Iqna’ dan Anwarul Masalik. Diskusi yang terstruktur ini menjadi ruang pembelajaran kolektif, tempat mereka berlatih mengaplikasikan ilmu, merangkai argumen, dan menyusun dalil yang kokoh. Tak hanya soal kecakapan intelektual, forum ini juga membentuk karakter tangguh, mengajarkan nilai-nilai musyawarah, dan melatih keberanian berbicara di hadapan khalayak.
Musyawarah Akbar (MQD) menjadi puncak kiprah Mudzakaroh Iqna. Dalam ajang ini, mereka tidak hanya menjadi garda utama penyelenggaraan, tetapi juga ujung tombak pengembangan sumber daya manusia. Tugas mereka mencakup seluruh aspek, dari konsumsi hingga sarana-prasarana, dari surat menyurat hingga mempersiapkan moderator dan dewan muharir. Mahasantri Ma’had Aly diberi ruang untuk memimpin, menyampaikan pendapat, dan menunjukkan kualitas mereka dalam diskusi ilmiah yang terbuka.



Di bawah arahan Khanif, seorang mahasantri Ma’had Aly , serta bimbingan Ustaz Sofi dan Ustaz Rouf, dua kakak-beradik lulusan Pesantren Sarang yang sarat pengalaman, Mudzakaroh Iqna terus bertransformasi menjadi pusat pengembangan intelektual dan karakter santri. Dengan kebijaksanaan mereka, Mudzakaroh Iqna menjadi lebih dari sekadar forum, melainkan ruang pengabdian yang melahirkan pemimpin masa depan.
Di sinilah, santri belajar memecahkan masalah umat dengan dalil yang kokoh, menggali hikmah dari kitab-kitab warisan ulama, dan menyuarakan pendapat dengan keberanian yang tulus. Mereka adalah generasi yang tak hanya berilmu, tetapi juga berhikmah, memadukan kecerdasan dengan adab, dan siap melangkah menuju masa depan yang gemilang.



oleh : ihsanul kamal
Tinggalkan Balasan